cara menurunkan berat badan yang sehat
Menghidupkan Jantung yang Telah Mati
JAKARTA, Penyakit jantung masihlah jadi penyebabnya kematian paling utama di Indonesia. Tetapi, saat ini pasien tidak berhasil jantung dapat mempunyai harapan hidup yang tambah baik karena pemakaian therapy sel punca (stem cell). Penyebabnya tidak berhasil jantung yaitu kematian otot jantung akibat terhalangnya pembuluh darah koroner yang mendistribusikan darah ke jantung.
Untuk menghidupkan kembali otot jantung yang sudah mati itu, saat ini dokter menggunakan therapy sel punca. Pemakaian sel punca sudah buka jalan revolusi untuk menangani beragam penyakit serta rusaknya jaringan badan. Pada masalah tidak berhasil jantung, therapy sel punca dikerjakan lewat cara menyuntikkan sel induk dari badan pasien sendiri ke jaringan otot jantung yang rusak, hingga sel itu bakal tumbuh serta merangsang pembentukan jaringan yang sehat. Sistem pertama yang bakal dilewati yaitu stenting atau pemasangan cincin pada pembuluh koroner.
Itu seperti bikin gorong-gorong, buka pembuluh koroner yang menyempit, tutur Prof Lukman Hakin Makmun, SpPD, KKV, KGer, Ketua Pengurus Besar Ikatan Keseminatan Kardiovaskuler Indonesia (PB IKI), Jumat (10/7) di Jakarta. Sistem ke-2 lakukan magnetic resonanse imaging (MRI) yang ditujukan untuk tahu berapakah banyak sel baru yang dibutuhkan.
Setelah itu, sepanjang 5 hari pasien bakal suntikan satu obat yang berperan merangsang sel muda. Sesudah sistem itu usai, pasien bakal di ambil darahnya. Serta sepanjang 5-7 hari darah itu bakal di beri obat perangsang sel yang lain, kemudian darah disuntikkan kembali pada pembuluh darah koroner. Sesudah disuntikkan bakal dikerjakan lagi MRI untuk memonitor seberapa banyak rusaknya sel yang telah terselesaikan, pemantauan itu dikerjakan berkali-kali, terang Lukman. Menurut Lukman, therapy sel punca tak memiliki resikonya.
Dari 14 pasien didapat hasil yang begitu baik. Awalannya manfaat jantung pasien-pasien itu cuma 20-30 serta jadi tambah baik 40-50 %. Oleh dokter, therapy ini cuma dianjurkan pada pasien yang berumur dibawah 70 th.. Walau sekian, lanjut Lukman, therapy sel punca masihlah memiliki kekurangan. Untuk nikmati penyembuhan ini, pasien mesti merogoh kocek yang dalam.
Diluar itu, jumlah rumah sakit dengan sarana ini dapat masihlah begitu minim di Indonesia, hanya satu rumah sakit pemerintah yang sediakan sarana therapy sel punca yaitu RSCM. Diluar itu, therapy ini masihlah membutuhkan banyak penyempurnaan. Kami mengaku ada banyak yang perlu ditingkatkan, oleh karena itu kami masihlah selalu lakukan beragam riset untuk menyempurnakan stem celll terapi ini, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar